Daun teh atau Camellia Sinensis dikenal masyarakat Indonesia pada tahun 1684 dan sejak saat itu terdapat banyak pusat perkebunan teh di Tanah Air, seperti yang berlokasi di Pegunungan Jawa. Adapun beberapa budaya minum teh Indonesia yang kalian wajib tahu.
- Wasgitel
Istilah ‘wasgitel’ dalam budaya ngeteh Indonesia merupakan wangi, panas, sepet, legi, Ian (dan), kentel yang berarti seduhan teh yang panas, manis, dan memiliki aroma yang khas dari Indonesia. Teh yang digunakan adalah teh hijau dan melati karena aromanya yang sesuai untuk dihidangkan saat pertemuan penting maupun waktu bersantai. Produk Teh Jawa yang cocok dengan budaya ini adalah aneka jenis teh tubruk karena aroma yang dihasilkan lebih enak.
- Poci Tanah Liat
Budaya minum teh ini sangat familiar di kalangan masyarakat Jawa, dimana menyajikan teh dengan dengan gula batu atau biasa disebut ‘Nasgitel’ (panas, legi, dan kentel).
Menikmati teh poci ternyata memiliki filosofinya sendiri, yaitu di awal kita merasakan pahitnya perjalanan hidup dengan tidak menyerah dan terus berusaha yang kemudian menghasilkan kesuksesan dan manisnya kehidupan yang kita peroleh. Budaya ini cukup terkenal di beberapa daerah di Jawa seperti Cirebon, Tegal, Slawi, Pemalang, dan Brebes.
- Teh Nyampur atau Teh Oplos
Budaya teh dari Solo ini cukup menarik karena pembuatan teh ini melalui proses pencampuran berbagai jenis teh. Namun, teh melati biasanya lebih mendominasi, lalu dicampurkan dengan teh lain sesuai dengan selera. Tujuan mencampurkan berbagai jenis teh ini adalah untuk mendapatkan racikan teh yang pas dari segi aroma, warna seduhan, hingga kepekatan rasa. Teh Jawa dengan beberapa varian tehnya bisa menjadi alternatif bahan pembuatan Teh Nyampur, seperti varian Teh Tubruk ataupun Teh Jadoel.